Penguatan Ekosistem MBKM yang Inklusif melalui Media Kreatif
Fakultas Sastra
Merry Abdillah
Departemen Seni dan Desain
3 Desember 2024
Learning and Students, Pembelajaran dan Aktivitas Mahasiswa
SDG 4
Pendidikan berkualitas yang inklusif dan aman menjadi landasan utama bagi pengembangan ekosistem pembelajaran di perguruan tinggi. Sebagai bagian dari upaya ini, penelitian dengan judul “Media Kreatif dalam Penguatan Ekosistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kekerasan Berbasis Gender” dilaksanakan pada tahun 2023 dengan dukungan dana DRTPM. Penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung hak-hak semua mahasiswa tanpa diskriminasi, khususnya dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program MBKM menawarkan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studi mereka, tetapi lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan berbasis gender merupakan prasyarat utama untuk mendukung keberhasilan program ini.
Media kreatif dipilih sebagai pendekatan utama dalam penelitian ini. Media ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap isu kekerasan berbasis gender serta membangun budaya kampus yang lebih inklusif. Produk yang dihasilkan mencakup video edukasi, infografik interaktif, dan modul pembelajaran berbasis kasus nyata. Pendekatan ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk secara aktif berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menghormati keberagaman.
Melalui uji coba di berbagai fakultas, media kreatif ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap isu-isu kekerasan berbasis gender. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi strategis bagi institusi pendidikan tinggi untuk memperkuat kebijakan perlindungan mahasiswa dalam kerangka MBKM. Hasil penelitian ini tidak hanya mendukung implementasi pendidikan berkualitas, tetapi juga mencerminkan komitmen Universitas Negeri Malang dalam mengembangkan ekosistem pembelajaran yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kampus dapat menjadi ruang yang mendukung pengembangan mahasiswa secara holistik, bebas dari rasa takut, dan penuh penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.