• +62 341 567475
  • sastra@um.ac.id
10. Reduced and Inequalities
Pameran Kostum Mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang: Mewakili Keragaman dan Inklusivitas melalui Kreasi Busana

Pameran Kostum Mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang: Mewakili Keragaman dan Inklusivitas melalui Kreasi Busana

Pameran Kostum Mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang: Mewakili Keragaman dan Inklusivitas melalui Kreasi Busana

Fakultas Sastra 

Pendidikan Seni Tari Dan Musik

Gedung C9

16 Oktober 2024

Learning and Students, Pembelajaran dan Aktivitas Mahasiswa

SDG 10

mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang menyelenggarakan pameran kostum di Gedung C9. Acara ini menghadirkan berbagai kostum yang terinspirasi dari budaya tradisional hingga kontemporer, dengan fokus menyoroti inklusivitas dan keberagaman sebagai bagian dari pesan sosial yang mereka sampaikan melalui seni busana.

Pameran ini menampilkan kreasi kostum yang dirancang dan diproduksi sendiri oleh para mahasiswa. Setiap kostum mengandung cerita yang kuat, mulai dari kostum tradisional yang terinspirasi oleh pakaian adat Indonesia hingga kostum inovatif dengan elemen modern yang mencerminkan dinamika sosial saat ini. Melalui pameran ini, para mahasiswa berupaya menunjukkan bagaimana busana bisa menjadi medium yang efektif untuk menyuarakan aspirasi sosial dan budaya.

Salah satu kostum yang menarik perhatian pengunjung adalah kostum yang terinspirasi dari tema “Penyatu Keberagaman.” Kostum ini menggabungkan berbagai elemen dari budaya yang berbeda, mengekspresikan pentingnya menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin menunjukkan bahwa seni busana bisa menjadi simbol persatuan dan penerimaan, di mana setiap elemen yang berbeda dapat bersatu dan saling melengkapi,” jelas salah satu desainer kostum, [nama mahasiswa].

Selain itu, pameran ini juga dilengkapi dengan penjelasan interaktif tentang proses kreatif di balik setiap kostum, memberikan pengunjung wawasan mengenai bagaimana seni busana bisa mencerminkan isu-isu sosial seperti kesetaraan, akses, dan representasi. Setiap pengunjung diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi mengenai pentingnya inklusivitas dalam dunia seni dan budaya.

Pameran kostum ini tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memamerkan keterampilan artistik mereka, tetapi juga untuk mengajak publik lebih sadar akan peran seni dalam membentuk masyarakat yang lebih inklusif. Pengunjung dari berbagai kalangan turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini, dan banyak yang merasa terinspirasi oleh pesan-pesan sosial yang tersirat di balik setiap kostum.

Dengan mengadakan pameran ini, mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang menunjukkan bahwa seni busana dapat melampaui aspek visualnya dan menjadi alat yang ampuh dalam menyampaikan pesan sosial. Acara ini berhasil menyatukan seni, budaya, dan advokasi sosial dalam satu panggung yang penuh warna dan makna.

Leave a Reply

Your email address will not be published.